KALTIMPOST.ID, BALIKPAPAN–Deretan kuliner-kuliner khas Jawa berjejer rapi di Main Atrium e-Walk, Balikpapan Super Blok (BSB).
Tenant tersebut dihadirkan dalam Festival Kuliner Joglo Semar, yang berlangsung mulai 20 Februari hingga 2 Maret.
Berkolaborasi dengan Jiscomm dari Samsaka Group, Joglo Semar sendiri singkatan dari Jogja, Solo dan Semarang. Di mana kuliner tiga kota tersebut jadi ikon festival tersebut.
Ditambah beberapa kuliner lain dari Jakarta, Surabaya, Bogor serta Balikpapan.
Deputi GM Business e-Walk dan Pentacity Meivy Mergan mengatakan, dipilihnya tiga kota tersebut karena cita rasa khas yang diberikan kuliner mereka.
Ia juga berterima kasih kepada seluruh pelaku usaha luar daerah yang hadir, membawa bahan dan peralatan mereka untuk meramaikan acara ini.
“Total ada 27 tenant, 25 dari Jawa dan 2 tenant lokal yaitu Merdeka Drink dan Soto Balikpapan. Kami berharap semua bisa menikmati event kuliner ini, apalagi akan memasuki momen Ramadhan,” kata dia.
General Manager e-Walk dan Pentacity Alfialdy Baenars juga berharap, Festival Kuliner ‘Joglo Semar’ dapat menjadi magnet wisata kuliner. Yang mana dapat memperkaya pengalaman masyarakat Balikpapan dan sekitarnya.
CEO Samsaka Group/Jiiscomm Febriyanto Rachmat menambahkan, Jiiscomm memang fokus dalam memperkenalkan kuliner nusantara.
Kali ini, mereka ingin memperkenalkan kuliner Joglo Semar yang autentik dengan kuliner terakurasi di tiga kota sepanjang jalur Jogja, Solo dan Semarang.
“Kepada para pencinta kuliner di Kaltim khususnya Balikpapan, hadirnya Festival Kuliner Joglo Semar tentunya memberikan pengalaman kenangan, memori dan nostalgia di tiga kota. Khususnya bagi pengunjung yang ingin mencicipi makanan khas dan kangen akan cita rasa autentik Indonesia di tiga kota tersebut,” kata dia.
Sementara itu, Operasional Jiiscomm Samsaka Group menyebut beberapa menu khas telah didatangkan pada festival ini. Seperti Es Puter Cong Lik 1970 Semarang, Nasi Ayam Semarang Bu Noto, Ayam Goreng Semarang, Mie Tugu Solo, dan Gudeg Koyor Jogja Yu’Tin.
Sejauh ini mereka lebih dominan mengambil kuliner dari Jawa karena lebih mudah dari segi transportasi.